Knowledge is for sharing. Let it grows. The more you share, the more you learn and in the end you become a better person. InsyaAllah. How can I find happiness and peace in life? All this is by sharing or in concert with like minded people and if they are none find some and convert them into your line and share peace and happiness among them. I am a student of the universe, a seeker of knowledge, a lover of learning.
Salman hilang dan tenggelam dalam rutin harian saya. Hampir dilupakan.
Wajah Salman dalam kejadian 10 tahun yang lalu itu hampir pudar daripada ingatan saya. Bersama memori saya sebagai Pengetua di Belfast Islamic School, Northern Ireland. Kekal sebagai lipatan sejarah yang unik dalam perjalanan hidup saya.
TAARE ZAMEEN PAR
Wajah Salman tiba-tiba menerpa ke ingatan.
Fikiran saya terganggu.
Menonton filem Taare Zameen Par mengundang rasa sedih yang bersangatan.
Hendak dijadikan cerita, semasa sedang bersahur pada Ramadhan yang lepas, tertekanlah siaran BBC. Rancangan yang bersiaran pada waktu itu adalah dokumentari berkenaan Kara ini. Sesiapa yang mahu tahu lebih lanjut tentang dia bolehlah pergi ke pautan ini. Apa yang saya tahu, dia adalah seorang selebriti di UK. Tetapi bukan kerjayanya yang ingin saya tulis pada kali ini, tetapi tentang disleksia yang dihadapinya dan kekaguman saya terhadap ketabahan mereka yang diceritakan dalam dokumentari ini.
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.(AL'ANKABUUT 57).
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami lah kamu dikembalikan. (AL ANBYAA' 35)
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (ALI 'IMRAN 185).
Katakanlah: "Aku tidak berkuasa mendatangkan kemudaratan dan tidak (pula) kemanfaatan kepada diriku, melainkan apa yang dikehendaki Allah." Tiap-tiap umat mempunyai ajal. Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak (pula) mendahulukan (nya). (YUNUS 49).
Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan". (AL JUMU'AH 08).
Dari ayat-ayat di atas kita mendapatkan informasi dengan jelas bahwa kematian adalah sesuatu yang pasti terjadi pada setiap makhluk Allah Swt yang bernafas dan waktunya pun sudah di tentukan. Tapi sayang kita tidak bisa mendapatkan informasi tentang kapan, dimana dan diwaktu apa makhluk menemui ajalnya, karena hal itu adalah hak prerogatif Allah Swt. Akan tetapi yang paling penting bagi kita adalah berusaha dan berdoa agar supaya akhir kehidupan kita berakhir dengan husnul khotimah dan bukan su`ul khotimah. Karena kita telah mengetahui bahwa dalam kematian hanya ada dua pilihan yaitu husnul khotimah dan su`ul khotimah. Dan yang mengetahui kematian seseorang khusnul khotimah atau su`ul khotimah secara hakiki hanyalah Allah Swt, namun Allah Swt menginformasikan kepada kita melalui nabi Muhammad Saw tentang tanda-tanda seseorang yang mati dengan membawa gelar husnul khotimah, yang dapat kita ketahui saat seseorang dalam keadaan sakaratul maut.
Berikut ini sebagian kecil tanda-tanda seseorang mati dalam keadaan husnul khotimah :
1. Ditinjau dari kata-kata terakhirnya, apabila kata-kata terakhirnya adalah kalimah-kalimah toyyibah, maka itu tandanya dia mati dalam keadaan husnul khotimah.
Dari Mu`adz bin Jabal Ra, Rasulullah Saw bersabda : "Barang siapa ucapan terakhirnya : La ilaha illallah, maka dia masuk surga"(HR Abu Daud & Al-Hakim).
Dari Anas bin Malik Ra, Rasulullah Saw bersabda : "Sebaik-baiknya dzikir adalah La ilaha illallah dan sebaik-baiknya doa adalah Alhamdulillah" (HR At-Turmudzi & Ibnu Majah).
Karena itulah sunnah hukumnya membimbing orang yang sedang sakaratul maut untuk mengucapkan kalimat tahlil.
Dari Abi Sa`id Al-Hudri Ra, Rasulullah Saw bersabda : "Bimbinglah orang mati kalian untuk mengucapkan La ilaha illallah" (HR Muslim).
2. Di tinjau dari aktifitas terakhirnya, apabila seseorang di masa-masa akhir hidupnya beribadah baik ibadah mahdho maupun ghoiru mahdho dan dia meninggal dalam keadaan beribadah atau usai menjalankan ibadah maka itulah tandanya dia mati dalam keadaan husnul khotimah.
Dari Ali bin Abi Tholib Ra, Dia berkata : "Suatu hari saya akan menunaikan sholat subuh di mesjid bersama Rasulullah Saw, tapi ditengah jalan aku bertemu dengan seseorang yang sudah renta juga mau ke mesjid untuk menunaikan sholat subuh, aku terus berjalan dibelakangnya, dan ketika kami berdua sampai di mesjid ternyata sholat berjamaah sudah usai, akhirnya aku sholat subuh berjamaah dengan kakek itu, dan ketika aku salam tahiyyat akhir si kakek tetap bersujud dan ternyata si kakek telah meninggal dunia, lalu para sahabat bertanya kepada Rasulullah Saw, "Ya Rasulullah, bagaimana keadaan kakek ini di akherat?" Rasulullah menjawab, "Dia masuk surga" (HR Ahmad & Daruqutni).
3. Di tinjau dari hari terakhirnya (hari jum`at), begitu banyak orang-orang sholih yang meninggal dunia pada hari jum`at, karena mati pada hari jum`at adalah tanda kematian husnul khotimah.
Dari Ibnu umar Ra, Rasulullah Saw bersabda : "Tiada seorang muslim yang meninggal pada hari atau malam jum`at, kecuali Allah akan menyelamatkannya dari siksa kubur" (HR Ahmad & At-Turmudzi).
Dari Abi Hurairah Ra, Rasulullah Saw bersabda : "Sebaik-baik hari adalah hari jum`at, karena pada hari jum`at itulah Adam di ciptakan. Pada hari jum`at ia di masukkan ke surga dan pada hari jum`at ia di keluarkan dari surga. Pada hari jum`at ia wafat dan tidak akan terjadi kiamat kecuali hari jum`at" (HR As-Syafi`I dan Ahmad).
4. Di tinjau dari kondisi terakhir fisiknya. Kita sering menyaksikan seseorang meninggal dengan kondisi tubuh yang tidak wajar seperti tubuh gosong, penuh dengan luka dan nanah, berbau busuk, keluar belatung, lidah menjulur dan mata melotot atau bahkan tidak ada yang mau memandikan, mengkafani dan mensholatkan dll. Seseorang yang matinya husnul khotimah tidak akan mengalami kejadian-kejadian seperti diatas, malah sebaliknya seperti wajah mayit terlihat tenang dan damai bahkan ada yang tersenyum, banyak yang berta`ziyah dan mensholatkan dll.
Dari Abu Darda Ra, Rasulullah Saw bersabda : "Tidak akan keluar ruhnya seorang mu`min sampai dia melihat tempatnya di surga, dan tidak akan keluar ruhnya seorang kafir sampai dia melihat tempatnya di neraka" (HR Al-Baihaqi).
Dari Aisyah Ra, Rasulullah bersabda: "Tidak satu mayit pun yang di sholatkan oleh seratus orang kaum muslimin dan semuanya memintakan syafa`at untuknya, pasti syafa`at mereka di terima" (HR Muslim)
Semoga kita bersama di karunia Allah Swt untuk dapat berusaha dan berdoa supaya kita mendapat gelar husnul khotimah di akhir hayat kita. Amin Amin Yaa Robbal Alamin. Wallahu a`lam bisshowaab.
Sumber : Materi Pengajian Masjid Baiturrahman Bontang
Pasti ramai diantara rakan-rakan pernah terbaca beberapa kisah murtad yang semakin berleluasa
dikalangan bangsa melayu kita. Bangsa melayu yang pada awal sejarahnya bergelar muslim seawal abad ke 10, hari ini semakin hari peratus yang tinggal Islamnya menjadi semakin berkurangan, bagi yang masih mengaku Islam sekalipun, Islamnya pula hanya tinggal pada nama sahaja. Hanya untuk nikah kahwin, cerai berai dan juga menyambut raya, tak lupa juga apabila ada kematian. Alhamdulillah, dari pembacaan dan penelitian banyak buku ilmiah barat, sedikit sebanyak saya telah dapat membuat rumusan mengapa bangsa Melayu kita yang dahulunya megah dengan Islamnya, kini semakin hari semakin nipis imannya malah hingga ketahap murtad. Amatlah tidak menghairankan sebenarnya kerana sebab utamanya kejadian ini berlaku adalah kerana alat atau mekanisme pemurtad itu sendiri ada disetiap rumah, dan apakah alat permurtad yang saya maksudkan itu?
Anugerah terbesar yang diberikan oleh Allah SW kepada manusia adalah otak (frontal lobe) yang mampu berfikir, merancang, menganalisa dan melihat kesan dimasa depan akibat dari tindakan hari ini. Akan tetapi proses menganalisa dan berfikir itu terhasil secara amnya dari proses elektrokimia yang melibatkan pelbagai jaringan sel-sel otak iaitu neuron yang telah terbentuk hasil dari pembelajaran, pemerhatian dan juga pengalaman. Dari jaringan-jaringan neuron itu tadi manusia akan membuat pilihan didalam hidupnya untuk melakukan sesuatu, samada baik atau buruk. Akan tetapi buruk dan baik itu pula adalah suatu yang subjektif, perlu ada rujukan untuk membuat penilaian dan kemudian membuat pilihan. Melihat budaya cintakan ilmu agama yang semakin menghilang, titik rujukan tidak lagi berdasarkan apa yang Allah SW dan Rasul SAW perintahkan, sebaliknya banyak beralih kepada ilmu dunia dan juga pengalaman. Sebab itu terdapat contoh umat Islam sendiri sudah tidak mempercayai agama, menganggap dunia ini tiada penciptanya, manusia semua berasal dari monyet (evolusi) dan sebagainya. Bagaimana pula rujukan yang berdasarkan pengalaman?
Hidup manusia sehari-hari banyak dikendalikan oleh minda separuh sedar (subconscious mind), dari degupan bernafas, berjalan, berlari hinggalah memandu kereta, manusia tidak perlu minda sedar untuk mengawalnya. Sebab itulah kita boleh berbual sambil memandu dan tidak sedar pun sudah tiba didestinasi, hanya perlu niat sahaja dan secara automatik ianya akan dilakukan oleh minda separuh sedar itu tadi. Contoh yang paling baik adalah solat, kerana sudah dilakukan berulang-ulang kali, manusia tidak perlu lagi "sedar" yang mereka sedang solat, sebab itu fikiran boleh melayang memikirkan pelbagai hal lain, sedar sahaja sudah pun memberi salam. Begitu hebatnya keupayaan minda separuh sedar untuk membantu manusia menjalankan kehidupan sehari-hari, jadi apa pula kesannya jika minda separuh sedar itu tadi boleh diprogramkan untuk melakukan aktiviti-aktiviti atau tindakan-tindakan tertentu? Bukankah ia akan mencorak tingkahlaku dan perbuatan manusia itu sendiri dalam menangani hidup?
Terdapat dua cara utama bagaimana minda separuh sedar boleh diprogramkan, pertamanya adalah dengan melakukan sesuatu itu berulang-ulang, contohnya belajar, membaca, solat, memandu, berjalan dan sebagainya. Begitu juga dengan bahasa yang mana apabila diulang-ulang menyebutnya maka lama kelamaan kita boleh menghafalnya walaupun tidak memahami apa yang disebutkan, contohnya bacaan solat. Keduanya adalah dengan hipnosis atau apa yang dipanggil pukau oleh masyarakat melayu kita. Tetapi hipnosis yang saya maksudkan ini bukanlah yang biasa kita dengar contohnya seseorang itu dipukau untuk menyerahkan wang yang ada pada dirinya, hipnosis yang saya maksudkan disini adalah yang dilakukan secara halus dan dalam jangka masa yang lama dan berterusan. Saya telah mendalami ilmu hipnosis ini dari pembacaan hinggalah kepada mengikuti kursus hipnosis itu sendiri dan apa yang dapati adalah ianya berkait rapat dengan frekuensi otak yang mana ia mewakili keadaan minda seseorang itu pada satu-satu masa. Frekuensi otak ini boleh diukur dengan menggunakan alat EEG (electroechepelograph).
Terdapat 4 jenis frekuensi otak, iaitu delta, thetha, alpha dan beta. Masing-masing menunjukkan julat bacaan yang mewakili keadaan minda itu sendiri. Contohnya thetha adalah ketika manusia sedang tidur nyenyak, delta semasa keadaan bermimpi. Beta pula adalah apabila manusia itu dalam keadaan penuh sedar dan berfikir. Alpha adalah dimana manusia itu didalam keadaan tenang, dimana otak tidak melakukan proses berfikir yang kritis, ini juga adalah keadaan dimana manusia itu mudah menerima apa jua arahan atau cadangan yang diberikan oleh manusia lain baik secara langsung (percakapan) mahupun secara tidak langsung (gambar, video musik dll.) Semasa proses hipnosis, orang yang akan dihipnosis akan di ajar untuk bertenang dan kosongkan minda dari berfikir dan ketika itulah apa jua perintah akan diturut tanpa dibantah dan ianya akan kekal hinggalah selepas sedar dari keadaan hipnosis itu tadi. Semakin tenang dan santai (frekuensi otak turun dari beta kepada alpha) orang yang dihipnosis, maka lebih berkesankan proses hipnosis itu tadi.
Berbeza dengan manusia dewasa yang otaknya mengalami pelbagai frekuensi dari yang paling rendah (delta) hingga yang paling tinggi (beta), otak anak-anak yang sedang membesar pula punyai frekuensi-frekuensi rendah berdasarkan umur mereka ketika itu, dari lahir hinggalah keumur 2 tahun, kebanyakan frekuensi otak mereka adalah delta, dari 2 hingga 6 tahun frekuensi thetha akan muncul dan dari 6 hingga 12 tahun pula adalah frekuensi alpha. Ini menunjukkan anak-anak yang sedang membesar sebenarnya seolah-olah berada didalam keadaan hipnosis, adakah ini suatu yang buruk untuk anak-anak yang sedang membesar ini?
Tentu ramai yang ingat kepada hadis Nabi yang mengatakan anak yang lahir ibarat kain putih dan ibu bapa yang mencorakkan mereka? Otak anak-anak yang sedang membesar membuat jaringan-jaringan neuron baru dengan kadar yang amat tinggi, ini sebagai persedian kepada mereka untuk menghadapi kehidupan dimasa akan datang, otak mereka yang tidak punyai frekuensi beta iaitu punyai kemampuan berfikir secara kritis, menganalisa dan sebagainya ini membolehkan maklumat diserap dan jaringan neuron terbentuk dengan mudah. Agak sukar jika kita mahu mengajar mereka sesuatu tetapi diikuti dengan pelbagai pertanyaan mengapa itu dan mengapa begini. Apa yang mereka perhatikan terutamanya dari tingkah laku ibu dan bapa akan diserap sepenuhnya tanpa sebarang penilaian baik atau buruk. Mereka berada didalam keadaan hipnosis dan apa yang diperhatikan akan kekal didalam minda separuh sedar mereka sebagai panduan untuk masa depan.
Akan tetapi dizaman moden ini yang mana selalunya kedua ibu dan bapa keluar bekerja, siapa yang akan memberi rujukan kepada mereka? Otak mereka tidak berhenti membuat jaringan neuron baru setiap masa, mereka tidak "pause" proses tersebut ketika ibu bapa keluar bekerja dan menyambung kembali proses tersebut apabila ibu bapa balik kerumah. Maka nilai-nilai hidup generasi baru hari ini lebih dicorakkan oleh pengasuh, taman didikan dan orang gaji berbanding ibubapa sendiri. Ini tidak bermakna kelakuan ibu bapa tidak akan diikuti, perlu ingat bahawa selama 9 bulan didalam kandungan, anak itu juga mendapat maklumat dari tali pusat ibunya, apa yang dialami, dilakukan dan juga pengalaman ibu dan termasuk juga layanan dari ayah akan turut juga dirasai oleh anak dan juga akan tersimpan didalam minda separuh sedarnya.
Selain dari pengasuh, taman didikan dan orang gaji, terdapat satu lagi sumber rujukan oleh anak-anak yang sedang membesar untuk menyerap kedalam minda separuh sedar mereka nilai-nilai kehidupan, tidak lain tidak bukan ianya adalah dari alat pemurtad yang saya maksudkan iaitu televisyen. Hampir setiap rumah diMalaysia mahupun diseluruh dunia memilikinya, dan kebanyakan pada kita termasuklah diri saya sendiri dizaman jahil dahulu menganggap bahawa TV adalah suatu kemestian untuk mendapatkan maklumat dari berita ataupun rencana dan yang paling utama sekali hiburan samada siri tv, filem dan juga musik. Merujuk kepada maklumat berita, sekarang saya telah sedar bahawa pihak media kawalan pemerintah ini hanya akan menyiarkan berita yang kita patut tahu, patut atau tidak itu sudah tentulah bergantung kepada agenda mereka pula.
Apa jua yang dipaparkan oleh tv, kita sebagai manusia yang berakal merasakan kita mampu untuk menilai baik dan buruk dan punyai keupayaan untuk mengikutinya jika ianya baik dan menolaknya jika ianya buruk atau tidak baik. Akan tetapi jika minda separuh sedar yang memainkan peranan penting dalam kehidupan ini dan hampir keseluruhannya menerajui hidup kita sehari-hari, pastikah akan kita bahawa adakah benar diri kita sendiri yang membuat pilihan atau minda separuh sedar? Contohnya untuk memilih pakaian menjolok mata menyembulkan dada, atau tiba-tiba ingin menikmati makanan segera yang tertentu, adakah pasti itu adalah "free will" atau kebebasan memilih yang unik dimiliki oleh kita sebagai manusia?
Kajian yang dilakukan oleh Herbert Krugman pada tahun 1969, seorang penyelidik pengiklanan mendapati, apabila seseorang itu menonton tv, dalam masa kurang dari satu minit sahaja frekuensi otak mereka turun dari lingkungan beta kepada alpha, aktiviti otak juga beralih dari otak kiri kepada otak kanan. Otak kiri adalah dimana letaknya pemikiran logikal, dibahagian ini informasi yang diterima dari deria di analisa secara kritis, otak kanan pula tidak mengambil kristis akan informasi yang diterima, hanya mengambil informasi tersebut secara menyeluruh dan lebih kepada beremosi. Penukaran aktiviti otak dari hemisfere kiri ke kanan ini juga menyebabkan rembesan endorphin (endogenous morphin) iaitu dadah morfin semulajadi didalam tubuh badan manusia itu sendiri, sebab itulah manusia boleh menjadi ketagih untuk menonton tv dan ada yang tidak boleh hidup tanpa tv.
Apabila semakin kurang atau tiada pemikiran kritis semasa menonton tv, bahagian emosi otak (sistem limbic) menjadi semakin bertambah, bahagian limbic ini juga dikenali sebagai otak reptilia yang selalunya dikaitkan dengan fungsi mind primitif seperti reaksi "fight or flght" (lawan atau lari), dan bahagian ini juga tidak dapat membezakan apa yang sedang ditonton itu adalah realiti sebenar atau hanya simulasi dari tv, bagi bahagian otak ini apa yang dilihat (contohnya lakonan) itu adalah suatu yang benar, sebab itulah degupan jantung kita akan bertambah pantas semasa menonton filem suspens walaupun minda sedar kita tahu itu hanyalah lakonan filem.
Fenomena ini menyebabkan manusia terpengaruh dengan budaya hidup yang disogokan secara tidak langsung, contohnya melihat pelakon yang romantik berdua-duaan memadu kasih, otak emosi manusia yang juga merupakan sebahagian besar dari minda separuh sedar akan membawa kehidupan manusia kearah itu juga, iaitu untuk turut juga merasai perasaan romantik itu tadi, bayangkan apa akan terjadi jika yang ditonton adalah filem lucah? Fenomena ini juga diambil kesempatan oleh para pengiklan untuk menanam perasaan hidup tidak sempurna atau tidak gembira jika tidak memiliki sesuatu barangan, ini adalah penjelasan kepada budaya mengejar harta dan kebendaan dikalangan umat manusia dimasa kini, tidak boleh beli secara riba' pintu depan, pintu belakang pun boleh. Mengapa masih ramai yang tidak boleh melihat riba' ikut pintu belakang ini? Untuk menjawabnya anda lihatlah ulamak jenis apa yang selalu menegakkan benang basah sistem perbankan riba' pintu belakang ini dikaca-kaca tv?
Bagaimana pula dengan politik? Kempen anti Gore oleh Bush didalam video yang saya sertakan didalam artikel ini pasti akan menyedarkan anda, bukan setakat mesej secara langsung, mesej subliminal yang tidak terlihat oleh minda sedar akan tetap diterima oleh minda separuh sedar dan akan mempengaruhi rakyat semasa mengundi nanti. Saya dapat rasakan rakan-rakan sekalian sudah boleh memikirkan mengapa pemerintah begitu mengawal media ini disamping media lain seperti radio dan akhbar? Baru-baru ini terdengar pula mahu mengawal internet, nampak sangat hipokritnya, porno boleh, bebas bersuara tidak. Sebab itu pada diri saya, diakhir zaman ini sudahtiada lagi demokrasi, yang ada hanyalah manipulasi. Artikel mengenai politik di Itali ini barangkali akan lebih membuka minda anda untuk nampak realiti sebenar kehidupan ini.
Jika anda menganggap dan percaya seratus peratus bahawa anda memiliki kebebasan memilih (freewill) untuk membuat apa jua keputusan didalam hidup, kajian oleh pakar otak Dr Benjamin Libbet pasti akan memeranjatkan anda untuk menilainya semula pendapat anda itu. Didalam buku beliau berjudul Mind Time, beliau mendapati sebelum manusia itu bertindak untuk melakukan sesuatu, aktiviti didalam otak sudah pun bermula seawal 500 milisaat sebelum tindakan itu dilakukan, manusia hanya sedar yang dia akan melakukan sesuatu itu 400 ms selepas aktiviti didalam otak bermula. Jadi, jika aktiviti didalam otak bermula terlebih dahulu sebelum manusia itu menyedarinya, siapakah sebenarnya yang membuat pilihan untuk melakukan sesuatu tindakan, perbuatan, fikiran, emosi dan pelbagai lagi sifat dan keupayaan yang dimiliki oleh manusia?
Dr Michael Gazzaniga, Profesor Psikologi dari Universiti California, didalam siri Brain Story keluaran BBC menyatakan kebanyakan perkara yang kita lakukan dikawal oleh proses yang tidak disedari, pada pendapat saya ini merujuk kepada minda separuh sedar, dan jika minda separuh sedar boleh diprogramkan menerusi tv, mungkinkahbudaya kehidupan manusia masa kini adalah refleksi dari apa yang telah dan sering dipaparkan oleh tv? Saya pasti anda semua bersetuju jika saya katakan bahawa memang itulah hakikat kehidupan akhir zaman ini. Jadi jika seseorang manusia itu berkata contohnya Suka Hati Akulah Nak Pakai Apa, mereka sebenarnya menurut sahaja apa yang disarankan oleh minda separuh sedar dan bukan sebenarnya apa yang mereka sangkakan "suka hati mereka" iaitu kebebasan memilih atau "freewill". Mereka ini sebenarnya menjadi hamba kepada minda separuh sedar mereka sendiri yang telah korup akibat dari perbuatan diri sendiri iaitu membiarkan minda separuh sedar mereka dibentuk dan dicorakkan oleh pihak luar.
Akan tetapi adakah ini bermakna kita hanya pak turut sahaja apa yang disarankan oleh minda separuh sedar? Jika bukan kita yang membuat pilihan, bukankah tidak adil jika kita dihukum oleh Allah SW? Tiadakah ruang untuk kita mempraktikkan apa yang kita anggap kebebasan memilih atau "freewill" itu tadi? Dari kajian Dr Libbet juga mendapati, kita sebagai manusia masih punyai kuasa untuk mem"veto"kan saranan atau keinginan tersebut sebelum ianya berlaku. Terdapat jarak masa lebih kurang 100 ms yang mana seseorang manusia itu boleh bertindak untuk menjalankan antiviti mem"veto" itu. Akan tetapi mengapa ramai dikalangan kita yang selalu hanya sedar melakukan kesilapan hanya apabila ianya sudah terjadi? Pada pendapat saya, frontal lobe lah yang akan membantu seseorang itu menerusi minda sedar untuk membantu membuat penilaian dengan rujukan kepada pelbagai maklumat yang tersimpan didalam otak sebelum ini, samada ia boleh atau tidak dilakukan contohnya dari sudut agama, sudut kemanusian dan juga kesannya pada masa hadapan.
Masaalahnya kebanyakan manusia akhir zaman ini tidak lagi mengagungkan budaya ilmu baik ilmu agama mahupun akhirat. Ilmu yang dipelajari hanyalah untuk kemajuan kerjaya yang dimiliki jadi frontal lobe manusia itu tidak punyai rujukan yang lebih luas untuk punyai alasan yang kukuh untuk mem"veto" minda separuh sedar itu tadi. Begitu juga dengan budaya mengagungkan hiburan yang mana tidak menggalakkan budaya berfikir yang mana melemahkan frontal lobe. Menonton TV itu sendiri adalah salah satu penyebab penyakit otak ADD (Attention Deficit Disorder) yang mana menerusi imbasan SPECT jelas menunjukkan frontal lobe yang tidak aktif. Begitu juga dengan pencemaran kimia seperti rokok, alkohol dan juga kafein yang mana itu juga me"nidur"kan frontal lobe. Jadi tidak hairanlah mengapa apa jua budaya yang dipaparkan oleh tv baik fesyen, kelakuan, hubungan lelaki dan wanita (bercinta sebelum kahwin), tabiat seks dan sebagainya menjadi ikutan masyarakat hari ini. Ini belum termasuk hipnosis oleh iklan-iklan yang menjadi pendorong sebenar kearah agama baru dizaman ini, agama materialistik yang mana dosa dan pahala adalah kredit atau debit akaun bank, mubalighnya adalah pengiklan, masjidnya adalah bank dan tuhannya adalah pemegang saham bank tersebut.
Namun agama baru ini tidaklah begitu berbeza dengan pendekatan Islam yang diambil oleh sesetengah ulamak perbankan tersohor akhir zaman ini, perbankan Islam itu sendiri ditubuhkan untuk menyokong agama baru ini iaitu kearah mendapatkan nikmat dunia baik dari beli rumah, kereta dan juga barangan lain, kesannya sama sahaja kepada masyarakat baik pinjam atau jual beli, tetap diperhambakan, mungkin satu hari nanti akan ada mak ayah pengganut kuat agama baru ini akan menamakan anak mereka dengan nama baru, dari Abdullah iaitu hamba Allah kepada AbdulBank, nak nampak Islamik lagi bolehlah letak AbdulIslamikBank.
Jika kita kaji kes murtad dikalangan melayu, bagi perempuan yang murtad, kebanyakannya adalah kerana ingin berkahwin dengan lelaki bukan muslim. Jadi jika ibu bapa menonton filem cinta contohnya filem bollywood yang rata-rata menyarankan bahawa cinta mesti bersatu, biarlah buang mak ayah, sanggup bergaduh sampai pecah-pecah dinding, pecah tembok dan sebagainya demi cinta, maka ini yang diterima bulat-bulat oleh anak-anak yang menonton bersama-sama ibu bapa, jadi apabila anak ini dewasa akan terjadi konflik didalam hidup mereka, sudah tentulah ibu bapa akan menentang dan ini akan menimbulkan stress dan apa stress akan lakukan kepada manusia? Salah satunya melemahkan frontal lobe maka desakan minda separuh sedar atau emosi yang akan membuat pilihan didalam kehidupan. Jadi jika dulu buang mak buang saudara kerana kasih saya turutkan, pada hari ini buang agama sudah boleh dimasukkan kedalam ungkapan tersebut.
Jika tidak murtad sekalipun umat Islam hari ini semakin jauh meninggalkan Islam dan rata-rata menjadi pak turut akan budaya barat yang dipaparkan. Contohnya perlunya bercinta sebelum kahwin itu adalah kerana minda separuh sedar manusia sudah di"basuh" dengan serbuk pencuci filem cinta ditv itu sendiri. Semasa menonton filem cinta atau pun mendengar lagu-lagu cinta, sel-sel tubuh badan manusia tidak tahu samada adakah apa yang di lihat itu adalah sebenarnya yang dialami atau hanya lakonan tv. Otak tetap merembes kimia emosi tertentu yang memberikan perasaan cinta itu sendiri kedalam tubuh manusia, apabila acapkali dihujani oleh kimia emosi cinta tersebut, lama kelamaan sel-sel tubuh badan manusia itu akan senantiasa memerlukan kimia emosi cinta tersebut untuk mengekalkan apa yang digelar keseimbangan atau "homeostasis" didalam sel-sel itu sendiri, maka apabila kimia emosi itu tidak kunjung tiba maka sel-sel akan bergabung menghantar signal keotak, memberi stimulasi kepada otak emosi (limbic) dan mula meminta kimia emosi tersebut, kes ini sama juga bagaimana rasa lapar itu bermula. Jadi apabila tidak di"veto" oleh minda sedar manusia itu sendiri maka manusia sebenarnya hanyalah hamba kepada sel-sel tubuh badan mereka sendiri.
Dan ini telah pun saya kaitkan dengan manusia itu sebagai khalifah dimuka bumi ini, pemimpin dunia luar dan juga dunia dalaman (sel-sel) yang mana mereka secara kolektifnya menjadi minda separuh sedar. Puasa adalah latihan manusia itu sendiri untuk menjadi khalifah dalaman dengan berupaya menangkis bertrillion-trillion sel-sel didalam tubuh badan kita yang mahukan makanan ataupun nafsu. Pemimpin akhir zaman hari ini juga jelas kalah dengan nafsu mereka apabila membuat keputusan didalam pemerintahan hanya untuk kepentingan diri sendiri dan berusaha sedaya upaya untuk mengekalkan kuasa mereka, kerana apa? Kerana dengan kuasa yang mereka perolehi itu mereka dengan mudah melayan kerenah sel-sel mereka yang sentiasa dahagakan nikmat dari luar, samada makan minum mahupun tidak perlu bekerja keras untuk mendapatkan apa yang dihajati iaitu nikmat dunia seperti harta dan kesenangan.
Contohnya bagi simiskin, mereka perlu membanting tulang iaitu sel-sel mereka perlu melakukan kerja untuk mendapatkan makanan, jika dengan hanya melakukan usaha yang sedikit contohnya korup dan makan duit rakyat, mereka tetap boleh makan, malah boleh makan dengan lebih mewah lagi, maka sel-sel mereka yang membentuk minda separuh sedar akan senantiasa meminta mereka untuk kekal korup agar tidak perlu bersusah payah seperti sel-sel kepunyaan simiskin. Pemimpin sebegini sebenarnya adalah hamba kepada sel-sel mereka sendiri, lebih teruk lagi menggunakan kuasa mereka untuk menindas rakyat. Ambil contoh pemimpin kafir yang mengutamakan budaya arak yang terbukti melemahkan frontal lobe, mana mampu mereka mem"veto"kan kemahuan nafsu mereka untuk menahan diri untuk lebih korup?
Bagaimana pula dengan pemimpin kita yang kita "assume" tidak minum arak? Jika rujukan agama yang sepatutnya diambil kira oleh frontal lobe dalam usaha mem"veto"kan kelakuan yang telah terjana didalam otak tidak dimilki, atas dasar apakah penilaian yang akan mereka gunakan? Dan jika pemimpin ini rata-rata mendapat pendididikan barat yang tidak langsung berlapikkan Islam, membesar pula dengan makan bersuapkan sudu perak (anak orang kaya), mana mungkin mereka akan mengambil kira prinsip Islam didalam pemerintahan apatah lagi mengerti erti sebenar kesusahan kerana sel-sel tubuh badan mereka tidak pernah membanting tulang untuk mencari sesuap makanan? Minda separuh sedar mereka akan senantiasa menghantar signal keotak agar mereka kekal korup dan lebih korup dan menggunakan pelbagai cara untuk mngekalkan kuasa mereka "by hook or by crook".
Sebab itu pada pendapat saya dalam bab memilih pemimpin ini juga kita mesti ikut saranan Nabi dalam bab mencari pasangan, untuk selamat dunia akhirat pilihlah yang punyai kuat pegangan agama dan bukannya yang boleh bagi kita kontrak untuk projek, bukan yang membangunkan negara dengan pinjaman luar yang sudah semestinya perlu dibayar balik dengan riba'. Akan tetapi oleh kerana kebanyakan kita sendiri sudah kalah dengan sel-sel kita sendiri, hanya jadi pak turut sahaja dan lantas diperhambakan oleh mereka yang berkuasa (melalui pinjaman atau pembiayaan bank) kerana takut tidak mampu mendapatkan nikmat dunia yang akan menyebabkan sel-sel terpaksa berusaha keras untuk mendapatkannya.
Dan apa yang dipaparkan oleh pihak media contohnya tv juga adalah refleksi dari corak pemikiran pemimpin kita sendiri, jika mereka senang, gembira dan bersetuju dengan budaya hiburan, maka itu jugalah yang akan diutamakan dan dipaparkan didalam media itu sendiri. Begitulah juga penerimaan kita terhadap budaya hiburan tersebut, ianya juga adalah refleksi terhadap apa yang dominan didalam minda kita sendiri. Terus-terang saya katakan, kemampuan saya untuk menulis artikel, membaca buku-buku ilmiah dan berkongsi dengan rakan-rakan ini tidak mampu saya lakukan jika saya terus kekal mengutamakan budaya hiburan. Saya telah lama meninggalkan budaya menonton filem sampah baik filem cinta, fiksyen, hantu dan sebagainya. Apa yang saya tonton hanyalah ceramah, kuliah, debat ataupun dokumentari. Ya, memang ianya juga masuk keminda separuh sedar saya akan tetapi saya punyai pilihan maklumat apa yang saya ingin "hipnosis" diri saya sendiri, iaitu sudah tentulah ilmu-ilmu yang membantu saya, contohnya untuk menulis artikel sebegini.
TV ternyata lebih memberikan kesan buruk dari kebaikan, hanya membawa manusia kealam fantasi dan kemudiannya menjadi "carbon copy" kafirun sebagaimana yang diinginkan oleh musuh-musuh Islam. Musuh-musuh Islam tahu bahawa jika mereka mengishtiharkan perang secara terbuka mereka akan kalah kerana umat Islam (full time muslim) tidak takut mati, begitu juga jika masuk kampung dengan kepit bible dan membawa salib untuk mengajak umat Islam memasuki agama mereka, sudah pasti akan diparang dan dipedangkan oleh orang Islam jadi cara yang paling mudah adalah dengan manipulasi minda separuh sedar yang mengawal dan menjalankan hampir keseluruhan kehidupan manusia itu sendiri. Dengan secara perlahan-lahan menarik manusia untuk mengikut cara hidup masyarakat barat iaitu menjadi "carbon copy" mereka menerusi apa yang dipaparkan di tv, budaya cinta sebelum kahwin, cinta harus bersatu, pakai baju dedah sana dedah sini, fesyen, mengagungkan kebendaan dan sebagainya, semua ini adalah tali-tali halimunan yang menarik umat Islam secara perlahan-lahan untuk meninggalkan Islam. Dan buktinya sudah jelas, menurut mufti Perak yang membuat kenyataan bahawa seramai 250,000 umat Islam sudah murtad dinegara kita ini.
Jadi fikir-fikirkanlah wahai rakan-rakan sekalian, jika anda yang menganggap anda punyai kebebasan memilih atau "freewill" didalam kehidupan, jika TV, filem dan lagu-lagu hiburan adalah budaya anda maka ketahuilah anda hanya bermimpi disiang hari. TV adalah antara penyebab utama mendorong budaya murtad, begitulah juga dengan filem wayang dan juga musik baik hanya lagu ataupun secara video, ianya juga bertindak sebagai mubaligh agama baru bernama "materialisme" yang ustaz-ustaznya adalah pengiklan-pengiklan yang senantiasa memanipulasikan minda manusia. Sesuatu yang memberi keburukan lebih dari kebaikan sepatutnya ditinggalkan, ini tidak bermaksud anda perlu buang tv anda dengan serta merta akan tetapi secara perlahan-lahan kurangkanlah masa anda terutamanya anak-anak dari menontonnya, begitu juga harus lebih bertanggungjawab untuk menapis apa yang akan ditonton terutamanya oleh anak-anak. Pada pendapat saya kita sebagai umat Islam punyai banyak aktiviti lain yang boleh dilakukan untuk mengisi ruang masa yang selama ini dicuri oleh TV, contohnya kemasjid untuk solat berjemaah dan juga mengajar anak membaca Al Quran dan juga terjemahan. Jika rasakan boleh hidup tanpa tv ada dirumah, itu lebih baik lagi.
Disini saya ingin merumuskan kembali tiga kesan utama akibat dari penyembahan tv ini kepada kehidupan manusia dan amat berharap rakan-rakan sekalian memikirkan sedalam-dalamnya rumusan ini, TV;
Mencorak minda manusia untuk lari dari nilai moral dan kehidupan sebenar berlandaskan Quran dan sunnah (contohnya murtad, batas hubungan lelaki wanita, cara berpakaian dan sebagainya).
Membawa ajaran agama materialisme, hidup mengejar kebendaan dengan anggapan kebendaan itu membawa kebahagiaan hingga sanggup meminjam untuk mendapatnya secara cepat malah hingga sanggup memanipulasikan cara untuk mendapatkannya (bukan pinjam tapi dibiayai).
Manipulasi pemikiran rakyat untuk memastikan pemimpin yang korup akan kekal berkuasa melalui kawalan minda baik mesej subliminal ataupun berita yang berat sebelah.
Ia menjelaskan mengapa ramai semakin murtad, ia menjelaskan mengapa ramai yang mengejar dunia kebendaan dan ia juga menjelaskan mengapa pemimpin yang korup kekal berkuasa. Memang ada lagi beberapa faktor yang boleh dikaitkan akan tetapi tv inilah penyebab utamanya.
Semakin kurang kita mengadap TV, semakin banyak kita meninggalkan budaya hiburan maka semakin ter"jaga"lah frontal lobe dari lena yang panjang, dengan mengkayakan budaya ilmu pula makin luaslah pilihan-pilihan jaringan neuron didalam otak yang akan membantu frontal lobe untuk membantu manusia mem"veto" kemungkaran dan menggalakkan kebaikan dan kasih sayang sesama insan, dengan solat yang khusuk, fokus dan memahami ayat yang dibaca pula akan menguatkan frontal lobe dan juga akan menghujani sel-sel didalam tubuh badan kita dengan kalimah-kalimah Allah, maka barulah solat benar-benar dapat mencegah kemungkaran apatah lagi untuk murtad, insyaallah.
"wahai hamba-hambaKu yang beriman! Sesungguhnya bumiKu adalah luas (untuk kamu bebas beribadat); oleh itu, (di mana sahaja kamu dapat berbuat demikian) maka hendaklah kamu ikhlaskan ibadat kamu kepadaKu."(29:56)
Ya Allah, Aku mohon kepadaMu agar Kau catatkan siapa pun yang membaca blog ini, menjadi orang-orang yang Engkau angkat kerajaannya. Engkau ampuni seluruh dosa-dosanya. Engkau buka hati yang tertutup. Engkau lembutkan hati yang keras membatu. Engkau cahayai hati yang gelap gelita. Ya Allah jadikan perkongsian ilmu ini membuatkan sisa umur kami penuh berkah. Terpelihara dari fitnah dan musibah. Amin.
Nabi s.a.w menyebut :-
Ertinya : Sesungguhnya Allah, Malaikatnya, penduduk langit dan bumi sehinggakan semut di sarangnya dan ikan di lautan akan pasti mendoakan (kebaikan) buat orang yang mengajar manusia ilmu kebaikan (Agama)" ( Riwayat At-Tirimizi, 5/50 : Tirmizi : Ghorib, Albani : Sohih).
“Ya Allah kurniakan kebaikan yang datang mendadak kepada kedua ibubapa, suami dan anak-anak, keluarga, semua sahabat-sahabat, rakan sekerja, jiran, semua Muslimin dan Muslimat dan bebaskan mereka semua dari bebanan hutang piutang. Amin.
4 Sebab Video Penting untuk Perniagaan KECIL
-
Sekiranya anda menjalankan perniagaan, dan belum lagi menggunakan video,
saya sarankan anda perlu lakukan. Video adalah trend perniagaan penting
terkini da...
No Handphone Berkualiti
-
Bismillah. Banyak orang yang menceburi dunia cari duit ini melalui bisnes,
ataupun sebagai agen Takaful / Insurans, Unit Trust, Real Estate Agent, MLM
Lead...
Ebook Vol.10: Ya Allah, Betapa Indahnya CintaMu
-
[Ebook JPHBT Vol 10: Ya Allah, Betapa Indahnya CintaMu] Bismillah
hirRahmanir Rahim Di akhir 2016, ebook Jiwa Positif Hidup BerTuhan Vol 10
telah terbit da...
Lemon Yogurt Cake
-
It has been a while since I posted a recipe here in this blog thanks to my
laziness! I wanted to post some baked item since it has been a really long
time...
Moving to a new Blog :)) www.afifslife.blogspot.com
-
Unfortunately, due to some technical problem with this blog ,this blog will
no longer be available . I have moved to a new blog called
afifslife.blogspot.c...
Blog Migration / Perpindahan Blog
-
PERHATIANUntuk Makluman, blog ini telah berpindah ke
http://www.aku-ok.com/blogSila layari alamat di atas untuk posting terbaru
dan sebarang update.Terima ...
A little matter of familiarization
-
Naturally I’m as happy as Larry, but with the on-going International Book
Fair in which my wifey’s heavily involved in, together with the age-old
aching...
A COLLECTION OF TROPHIES
-
Ed: 14-year old homeschooler Fara Ling’s speech at a recent public speaking
competition won the audience and panel of judges for her maturity. Here’s
what ...
Holiday Break
-
We are halfway through break and I am counting down the days. I am finding
it extremely stressful to have everyone home with the rainy weather and
lack of ...
I know, I know...
-
My posts are getting even fewer and further between [if that is possible]
but life and no home education going on leaves me with little outside of
the mund...
Chemistry Book
-
We are working towards some IGCSEs. The usual questions about IGCSE centre
around whether they are recognized as equal to GCSEs, or whether they are
accept...
Days of Our Lives 2
-
I have reached my limit in photo storage for this blog, and so I have
created an offshoot of this blog called Days of Our Lives 2. From now on,
all homesch...
To the allotment
-
we went, H and I (who was off school, sick, but was so enthusiastic about
what we were to do that he wanted to come) and made the first fire of the
year. H...
Home schooling High school
-
Assalm alykom:
With all my years in homeschooling, I have noticed that most families home
school in the younger grades or at least until 8th grade. I have ...