Saturday 31 July 2010

biology papers for amin gcse

biology papers for amin gcse


http://www.st-josephs.slough.sch.uk/Revision.htm


http://www.st-josephs.slough.sch.uk/Revision.htm


Science
Biology
Additional Science B2 Topics 1 to 4
Foundation and Higher Tier November 2007
PDF
Foundation November 2007
PDF
Higher Tier November 2007
PDF
Additional Science Mark Schemes November 2007
PDF
March, June, November 2007 and November 2006 Papers
Topic 1: Enviroment
Topic 2: Genes

March 2007
PDF
June 2007PDF
November 2007
PDF
November 2006
PDF
Topic 3: Electrical and Chemical Signals

Topic4: Use Misuse and Abuse

March 2007PDF
June 2007PDF
November 2007PDF
November 2006 PDF
Marking Schemes
GCSE Science Marking Schemes March 2007PDF
GCSE Science Marking Schemes June 2007PDF

GCSE Science Marking Schemes November 2007PDF

GCSE Science Marking Schemes November 2006PDF





happy studying

looking for external hard disk

looking for external hard disk


Buffalo MiniStation Lite 500GB External Portable HDD

£26.00


http://cgi.ebay.co.uk/Buffalo-MiniStation-Lite-500GB-External-Portable-HDD_W0QQitemZ270614718813QQcategoryZ16178QQcmdZViewItemQQ_trksidZp3286.m7QQ_trkparmsZalgo%3DLVI%26itu%3DUCI%26otn%3D2%26po%3DLVI%26ps%3D63%26clkid%3D6729052935503678956



Buffalo's MiniStation Lite USB Hard Drive offers a compact, lightweight and portable storage solution. Store, back up and transport digital images, music and other files without taking up space on your PC's hard drive. The Buffalo Tools suite of complimentary software offers valuable enhancements such as TurboPC and Turbo Copy which help to increase file transfer and copy performance by up to 2x faster compared to standard USB2.0 portable hard drives. Buffalo Backup software offers easy data backup and restore solutions.

Product Specifications

General

Device Type

Hard drive - external

Width

8.1 cm

Depth

13 cm

Height

1.6 cm

Weight

190 g

Enclosure Colour

Black

Hard Drive

Capacity

500 GB

Interface Type

Hi-Speed USB

Internal Drive Interface Type

Serial ATA

Features

Secure Lock Ware, Bus Powered by USB, TurboUSB technology

Performance

Interface Transfer Rate

480 Mbps

Buffalo Ministation Lite 320GB Portable Hard Drive USB

Buffalo Ministation Lite 320GB Portable Hard Drive USB



Price:£48.99



http://cgi.ebay.co.uk/Buffalo-Ministation-Lite-320GB-Portable-Hard-Drive-USB-/300439598353?cmd=ViewItem&pt=UK_Computing_HardDrives_RL&hash=item45f3987511



Product Specification
  • Capacity: 320 GB
  • Interface Type: Hi-Speed USB
  • Features: Secure Lock Ware, Bus Powered by USB, TurboUSB technology
  • Min Operating Temperature: 5 C
  • Max Operating Temperature: 35 C
  • Humidity Range Operating: 20 - 80%
  • Software Included: SecureLockWare, Memeo AutoBackup
  • OS Required: Microsoft Windows 2000, Microsoft Windows XP, Apple MacOS X 10.2.7 or later, Microsoft Windows Vista
  • Power Device: No power supply
  • Power Consumption: 2.5 Watt
  • Compliant Standards: Plug and Play
  • Service & Support: 2 years warranty
  • Service & Support Details: Limited warranty - 2 years
  • Interfaces: 1 x Hi-Speed USB - 4 PIN USB Type B
  • Device Type: Hard drive - external
  • Width: 8 cm
  • Depth: 12.9 cm
  • Height: 1.5 cm
  • Weight: 190 g
  • Enclosure Colour: Crystal black

.

read read read first ayat in Quran for all mankind

http://www.fuadlatip.com/v1/2010/07/tuhan-yang-mana/


a good article from bro fuad on bacalah or read


read read read first ayat in Quran for all mankind





Bacalah….bacalah dengan nama Tuhanmu yang menjadikan semua makhluk…termasuk diri kamu.

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. (QS. 2:164)

Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran (Kami) kepada orang-orang yang mengetahui. (QS. 6:97)

Dan Dialah yang menciptakan kamu dari seorang diri, maka (bagimu) ada tempat tetap dan tempat simpanan. Sesungguhnya telah Kami jelaskan tanda-tanda kebesaran Kami kepada orang-orang yang mengetahui. (QS. 6:98)

Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit lalu kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah, dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman. (QS. 6:99)

Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui. (QS. 10:5)

Sesungguhnya pada pertukaran malam dan siang itu dan pada yang diciptakan Allah di langit dan di bumi, benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan-Nya) bagi orang-orang yang bertaqwa. (QS. 10:6)

Dialah yang menjadikan malam bagi kamu supaya kamu beristirahat padanya dan (menjadikan) siang terang benderang (supaya kamu mencari karunia Allah). Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang mendengar. (QS. 10:67)

Katakanlah:”Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfa’at tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman”. (QS. 10:101)

Allah-lah yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy, dan menundukkan matahari dan bulan.Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan.Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan(mu) dengan Tuhanmu. (QS. 13:2)

Dan Dialah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunungdan sungai-sungai padanya.dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan, Allah menutupkan malam kepada siang.Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. (QS. 13:3)

Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (keuasaan Kami) bagi orang-orang yang memperhatikan tanda-tanda. (QS. 15:75)

Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman. (QS. 15:77)

dan Kami telah mendatangkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami, tetapi mereka selalu berpaling daripadanya, (QS. 15:81)

Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur, dan segala macam buah-buahan.Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan. (QS. 16:11)

Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu.Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya.Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami(nya), (QS. 16:12)

Dan Allah menurunkan dari langit air (hujan) dan dengan air itu dihidupkan-Nya bumi sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang mendengarkan (pelajaran). (QS. 16:65)

Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dimudahkan terbang di angkasa bebas. Tidak ada yang menahannya selain daripada Allah. sesungguhnya pada yang demikian itu benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang beriman. (QS. 16:79)

Banyak lagi firman Allah SWT menyatakan dengan jelas tanda-tanda kebesaran Allah SWT untuk membuktikan kewujudanNya. Lalu bertemulah sentiasa dengan Allah SWT kerana hidup kita ini sangat-sangat memerlukan Allah dan kita akan kembali kepadaNya bila tiba masanya.

lifenstudy reads about a father story of his son



lifenstudy reads about a father story of his son


source from prof kamil site




adamsani says:

Nak tumpang cerita sedikit Prof diatas pengalaman membesarkan anak, muga ada kebaikan unruk dikongsi bersama amin………,

Syafiq anak lelaki yang pertama, cemerlang upsr dapat keSMKA berasrama, dilihat dapat meningkat amalan rutinnya yang diamalkan semasa tinggal bersama dirumah,sering mengingatkan waktu solat ketika bersama dalam perjalanan, mudah berjemaah tampa perlu diingatkan, malah gemar berpuasa sunat , cemerlang pmr dia dilamar oleh mrsm jasin, ayahnya dalam persimpangan untuk melepaskan tetapi mrsm menjadi pilihannya, tahun pertama tak begitu ketara perubahannya,

masuk tahun kedua bila cuti sekolah, waktu subuhnya sudah perlu dikejutkan, jemaah di surau perlu diingatkan malah sudah pandai bermeja bulat direstoran mamak dimalam hari,

Allah masih membari peluang kepadanya apabila cemerlang SPMNYA, giliran utp pula melamarnya, sebagai ayah yang memantau dari jauh sudah pasti kuasa doa diharapkan agar anak sentiasa dalam peliharaan Allah, lima tahun berlalu dirasakan begitu lama syukur dia dapat menamatkan.

kini berkat doa juga atas rahmat Allah dia dapat kerja dan dapat tinggal bersama, memberi peluang kepada ayahnya untuk meluruskan kembali buluh yang agak sedikit keras. sentiasa menagih rahmatmu ya ALLAH……………

amin



===



a lesson to be learnt here



amin



ya Allah let us all pray and esp let Allah pick us to solat malam.


please Allah and thank you Allah...............



/

hanya 50% school children solat subuh?



source




read about 50% school children only solat subuh...


and i also like the comment


alihassan says:

salam Prof.

Sekadar pandangan
50% untuk sekolah menengah.
??% untuk pelajar u @ kolej
??% untuk remaja yang tak berpendidikan
?? % untuk ibubapa
?? % untuk atuk dan nenek

= 7/100 yang bersolat
= 4/100 yang solat jemaah
=1/1000 yang masuk syurga tanpa dihisap

maka jadilah seperti ribuan buih-buih dipermukaan laut yang hilang dipukul ombak.

lifenstudy blog reads What's causing your headache?

What's causing your headache?


source



Five surprising triggers



Everyone knows that alcohol and colds can give you a headache, but what else can act as a trigger? We reveal five surprising triggers which may be behind your headache.

Teeth grinding

If you suffer from morning headaches, your teeth might be to blame! People who grind or clench their teeth - known as bruxism - are three times more likely to suffer headaches than the rest of us.

As most grinding takes place while you are asleep, you may not be aware you are doing it. Constantly grinding your teeth can cause the facial and neck muscles to tense, making a headache more likely.

Other tell-tale signs of teeth grinding include jaw pain in the morning, facial and neck pain, worn away tooth enamel and sensitive teeth caused by roots being exposed as the gum recedes.

If you think teeth grinding may be your headache trigger, then see your dentist as soon as you can. They can supply you with a mouth guard which can help to save your teeth and ease the headache.

The week-end lie in

People working flat out Monday to Friday may find themselves with a pounding headache come late Saturday morning.

This can happen when stress hormones circulating in the blood drop when the body suddenly goes into relaxation mode. This causes a rapid release of neurotransmitters, the brain's chemical messengers which cause the blood vessels to constrict and dilate, leading to a headache.

So try to fit in some kind of relaxation or exercise into your busy schedule during the week rather than waiting for the weekend. And limit your sleep to no more than eight hours. Too much sleep is also linked to headaches.

Your computer

Poor posture can cause the muscles of your upper back, neck and shoulders to tense, which increases your chances of getting a headache.

Sitting in a slouched position for hours at a time or sitting with your head jutted forward should be avoided.

Looking at a computer screen means the eyes have to focus at short distances, which requires the most effort by our eye muscles, and can cause eyestrain as well as headache.

So take regular breaks from working at the computer and move around. Adjust your compute screen so that it's 20 to 30 inches away from your eyes and positioned at eye level. Avoid glare by making sure there is no direct sunlight on the computer screen.

Try to use a headset rather than a phone when sitting at a computer. Cradling a phone between your head and shoulder will only increase muscle strain on your neck and shoulder muscles.

Your perfume

Perfumes are designed to stimulate the brain. When exposed to the air, perfume evaporates and the chemicals within activate nerve cells in the nose, which send signals to the brain. Unfortunately for some sensitive souls, these signals are strong enough to cause headache and migraines.

Household cleaners, fragrance air fresheners, soaps and shampoos can all have the same effect.

Ensure that your home and place of work are well ventilated, with a good supply of fresh air to help minimise your exposure to the offending fragrance. Make a point of letting work colleagues know how fragrances affect you, especially if they're the type who like to "splash it all over!"

One remedy claims that you can fight smells with smells - apply a small drop of peppermint oil to your forehead - a study suggested that this can work as well as painkillers for a smell induced headache.

Painkillers

Tense, nervous headache? Are you reaching for painkillers? Perhaps you should stop and think again, because taking pain medication too often can itself trigger headaches.

Around one in ten people are thought to suffer from "rebound" headaches caused by taking too many over-the-counter painkillers such as ibuprofen, aspirin, codeine and paracetamol.

Typically, rebound headaches happen after taking painkillers a few times a week for long periods of time. During this period, the headaches usually become more frequent and more painkillers are taken to deal with them and so a cycle is established.

If this sounds like you, then see your GP. They will advise you on how to come off the painkillers if necessary.

Unless your doctor has told you otherwise, you should not take painkillers for headaches more than twice a week or two days in a row.

Always should always go to your GP if you feel you need to regularly use OTC medicines. You could have an underlying health condition, so it's best to get it checked out.



===


hope we all have a healthy living

Friday 30 July 2010

inspiron 17r dell laptop

Price From£599
price #599 pound
Price From£599
Price From£599




Inspiron 17R
The large screen laptop for the family, with the latest technology to enjoy amazing graphics. Ships in 24 hours!
Inspiron N7010 (UK, FCG06) - i3-350M (2.26Ghz, 4Threads, 3M cache)
Genuine Windows® 7 Home Premium, 64bit
17.3" WLED High Definition + (1600 x 900) TFT Display with TrueLife™
Intel® Graphics Media Accelerator HD
4096MB 1333MHz Dual Channel DDR3 SDRAM [2x2048]
500GB (5400RPM) Serial ATA Hard Drive
DVD +/- RW Drive (read/write CD & DVD)
1 year of coverage included with your PC
McAfee® SecurityCenter 15 Month Subscription
best nye baca dari blog ni

terjumpa dan rasa bersalah pulak




parents and child should have FUN learning

else

do STOP it......


i think it is temporary and what it mean is find another suitable time......



====

go ahead and read... have your knowledge grows...................








\



===

and this is komen kat bawah entri tersebut...




Pssstt…want to leave my views as well on the expect of me as HS Parent & Certified Early Childhood Educator…
Point 1 : Never ever be persuaded or influenced from what Kindy, Preschool or Learning Programme & expect High Flyers Results on your kids unless 100% involvement from you as a parent.

Point 2 : Learning starts as early as inside mother’s womb & it won’t hurt to take the Western method & assimilated with our Islamic values.

Point 3 : Research shown at the age of by the time a child is born to age of 6, the learning acquisition is at peak the most. That’s why use this period the most & make it FUN LEARNING not Kiasu Learning.

Point 4 : PLAY is child’s work. Let them play but ensure the PLAY has it’s own purpose. Structured play benefits your child. That is why each toy is created with it’s specific purpose & milestone. The best toy is the toy that Parents created with the child utilising the child’s surrounding.

Point 5 : Lastly, parents is the BEST TEACHER. Never ever pass this role 100% to methods or other human beings.



===


wow this komen is more panjang.....



=====




Dipanjangkan Surat dari seorang Guru dan Bapa mengenai PPSMI dan dasar yang mengganti:

Sama ada kita sebutnya nangka, Artocarpus polyphema atau jackfruit, kita menyalak pada pokok yang salah !

Memandangkan terlalu banyak pendapat berbeza yang diluahkan ramai pihak mengenai PPSMI, bukan sahaja ketika dalam pelaksanaan tetapi juga selepas dicantas dengan berani oleh Tan Sri setelah beliau mendengar dan mendengar dan mendengar semua pihak. Keberanian mengakui dan seterusnya mengambil tindakan suatu yang melegakan ramai pihak terutama warga guru di lapangan, yang hari demi hari terpaksa melalui tugas perit cuba ‘memasukkan kotak empatsegi ke dalam lubang yang bulat.

Berdasarkan kajian mengenai soal bersangkutan kelemahan penguasaan bahasa yang kami lakukan di sekolah-sekolah di Terengganu dan Pahang, kami rasa terpanggil menjawab bagi pihak guru kepada beberapa persoalan yang timbul. Pertama kegagalan juga ada kaitan dasar dibuat secara melulu tanpa mendapat input dari lapangan, malah lebih tepat digubal oleh ahli teori ‘armchair scholars’ yang bukan ahlinya, dan ditokok tambah oleh ‘mandarins’ dalam Kementerian yang hanya lihat dasar dari sudut peruntukan dan pengagihan. Buktinya lihat belanja smart school dan berbilion lagi gajah putih warisan setiap Menteri Pelajaran terdahulu, kemudian audit hasilnya.

Kami guru dibebankan dengan dasar yang tidak masuk akal.

Hasilnya wujud sistem kerja bagi melepasi sistem lambakan urusan perkeranian dari PPD dan JPN dan pemerosesan data berulang, borang laporan dll.

Hasilnya keberkesanan terhad walaupun kos belanja begitu besar.

Jadi masalah yang timbul dari pelaksanaan PPSMI (atau ketidaklaksanaannya) sepatutnya mengajak kita memikirkan soal “apa yang perlu kita buat?” sekarang, memandangkan orang politik dan pegawai Kementerian mana mungkin faham masalah di lapangan. Kurikulum dan buku teks sebenarnya bukan masalah dalam pengajaran bahasa tetapi terdapat perbezaan ketara antara apa yang patut di ajar (iaitu yang sudah ditetapkan oleh silibus yang mana outcome atau keberhasilan hanya akan dicapai sekiranya diajar mengikut sebagaimana yang disusun dalam buku teks, atas kaedah linguistik) dengan apa yang diajari – the taught curriculum- secara rambang menggunakan buku model peperiksaan, yang mengasah murid hafal dan terjemah senarai corpus (sekitar 500 perkataan peringkat BI bagi UPSR?).

Jadi taught curriculum semacam buffet. Boleh pilih nak mulakan dengan pembasuh mulut dahulu, appetiser di tengah, dan main course terakhir sekali misalnya, tanpa mengikut kaedah asas bahasa yang memerlukan aktiviti latih tubi berterusan bagi ketrampilan dalam kemahiran listening, reading, writing dan speaking. Bukannya dijurus kepada mute testing demi mute testing setiap bulan seperti sekarang ini. Kalau ini tidak dirungkaikan, kita boleh lupakan sahaja ide yang dilontar bagi mewajibkan lulus Bahasa Inggeris dalam SPM. Ini bukan sahaja membuahkan ribut baru nanti tetapi totally unnecessary kerana realitinya ramai yang lulus pun, dan ramai yang memiliki dysfunctional English. Oleh kerana pelajar menumpang sistem bunyi dan sistem nahu Bahasa Melayu dalam proses pembelajaran Bahasa Inggeris, kita boleh dapati fenomena di kebanyakan sekolah kebangsaan murid yang mendapat A dalam UPSR Bahasa Inggeris sebenarnya false starters. Buktinya kalau mereka mampu akhirnya mendapat tempat di Universiti tempatan, gred MUET setakat Band Dua saja.

Mereka melalui proses pembelajaran bahasa yang tiada tumpuan diberi pada pengukuhan kemahiran asas tetapi lebih kepada penghafalan makna perkataan dan module peperiksaan dan tidak memberi ruang pada penguasaan nahu.

Sementara semua pemikir mencari jalan keluar dari kekalutan dasar PPSMI, apa kata kita lihat isu ini dari kontek keperluan sebenar pelajar, dan bukan semata-mata tertumpu pada menentukan mereka dapat lepas atau lulus sistem peperiksaan sahaja. Hari ini isu Bahasa Inggeris dan kedudukannya dalam sistem pendidikan negara dilihat oleh masing-masing yang mempunyai pendapat dari beberapa perspektif berbeza, seperti cerita 8 orang buta yang cuba menyatakan perihal rupa gajah. Malah ada ide dangkal mungkin kita tak perlu ajar grammar tetapi communicative English. Ini yang sedihnya apabila Menteri merujuk kepada yang bukan ahlinya. Kita nanti bakal menjadi pakar pidgin English.

Whether it is nangka, Artocarpus polyphema or jackfruit, we are barking at the wrong trees !!!

Pelajar yang tidak sempat menguasai Bahasa Inggeris tidak dapat menikmati keseronokan dari proses pembelajaran Matematik dan Sains dalam Bahasa Inggeris kerana kegiatan berfikir tertumpu kepada percubaan meneka maksud perkataan, sebagaimana proses sama berlaku semasa mereka belajar Bahasa Inggeris. Periksalah mana-mana blog guru dan kita dapat dengar keluhan bagaimana mereka dapat rasakan mengajar kedua subjek itu tidak lagi menyeronokkan.

Kalau dahulu pelajar dapat berbincang sesama mereka selepas kelas sains, misalnya mengenai satu topik sains yang menarik, tetapi kini aktiviti itu terhad kepada proses nak tahu makna atau macam mana nak eja misalnya. Apabila mereka pulang ke rumah tiada lagi peluang bertanyakan ibubapa atau abang kakak mengenai isi misalnya. Dasar PPSMI sebenarnya bertentangan dengan logik kaedah pendidikan, dan paradoksnya ialah dalam pelaksanaan yang rugi pelajar Melayu – ilmu sains tak dapat faham sebab diajar dalam Bahasa Inggeris oleh guru yang mengajar ala ‘Bahasa Inggeris’ itu dalam Bahasa Melayu sekadar melepaskan batuk di tangga. Akhirnya murid yang dahulunya minat belajar sains melalui ‘instant understanding’ kini menjadi bisu dalam kelas.

Dasar yang digubal merupakan satu kesilapan paling besar kerana tidak menjurus kepada persoalan sebenar. Paling sedih lagi soal kelemahan ramai pelajar dalam Bahasa Melayu (dysfunctional BM, kecuali kalau yang dapat digunakan pun ikut dialek tempatan) diabaikan. Bagaimana pelajar boleh kuasai bahasa kedua jika dalam bahasa pertama mereka lemah? Dengar khabar ada National Brains Trust on Education tetapi mana buktinyanya?

Oleh itu para guru perlu mengambil inisiatif untuk perbetul atau “fine-tune” dasar PPSMI supaya pelajar tidak rugi, dan inisiatif ini perlu diambil tanpa menunggu imbuhan atau baucer. Kenapa di sekolah Cina ada perbezaan pelaksanaan dasar ini? Tentu sekali kerana mereka mengambil langkah ‘damage control’ dalam menangani dasar pelik ini. Guru sekolah kebangsaan lepas tangan atau total oblivion?

Petikan dari tulisan chedet dalam blognya (sedutan di bawah bertajuk “Orang Ulu”) menunjukkan beliau tidak mengambil kira perbezaan sistem pendidikan yang dilalui oleh orang ulu dahulu dan orang sekarang, sama ada yang di ulu atau di bandar, ketika beliau memulakan dasar. Dahulu pelajar yang mendapat A dalam subjek Bahasa biasanya disertai juga keupayaan tahap A membaca dalam Bahasa tersebut. Kini pelajar yang digred A tidak semestinya boleh membaca. Mungkin kemahiran yang di asah sekarang ini ialah kemahiran menghafal dan meneka. Ketika Dr M mengubah dasar menjadi PPSMI beliau juga tidak mengambil kira hakikat bahawa semua dasar Kementerian tidak semestinya akan terlaksana di lapangan. Perubahan dasar boleh dibuat 1000 kali tetapi perlu kaji sikap dan kekurangan keupayaan guru dalam bahasa kedua, desakan ibubapa, sikap guru yang malas memajukan diri dan murid, budaya sekolah yang mengutamakan pelajar terbaik sahaja bagi menjaga rekod keputusan peperiksaan sekolah dll.

Murid yang tercorot dibiarkan tercorot.

Adalah lebih tepat kalau subjek matematik dan sains diajar dalam Bahasa Melayu, yakni dalam bahasa yang sudah difahami pelajar. Pada masa yang sama guru tanpa perlu tunggu arahan Kementerian, mewujudkan dan menggerakkan subjek baru “English for Science & Technology (EST)” sebagai kokurikulum atau program tambahan.

EST boleh dijalankan sebagai Extensive Reading Programme, melibatkan kaedah TUNAS EHSAN dan menggunakan buku teks Bahasa Inggeris sedia ada dalam sebagai bahan bacaan atau “class readers”.

Memandangkan pelajar yang kukuh dalam bahasa pertama akan mudah menguasai bahasa kedua, pelajar yang diwajibkan mengambil EST hendaklah terlebih dahulu perlu mendapat A dalam Bahasa Melayu, sebagai “prerequisite”. Jadi dengan mengambil logik proses pembelajaran kita membenarkan murid yang lambat mekar atau latebloomers mengejar ikut tempo kemampuan kerana mereka sudah dikenalpasti akan dilatih pula oleh rakan pelajar yang sudah maju. Malah ada juga yang maju dalam bahasa kedua tetapi latebloomer dalam bahasa pertama. Peer coaching diadun dengan cross-coaching.

Jika semua sekolah kebangsaan dan jenis kebangsaan mengajar Sains dan Matematik dalam Bahasa Melayu, dan pada masa sama menjalankan program EST di mana pelajar digred mengikut ujian amali kebolehbacaan, maka sekurang-kurangnya pelajar yang di pilih ke sekolah elit terdiri dari mereka yang bukan sahaja A dari segi teori tetapi fasih membaca dari segi praktik.

Dasar PPSMI dirangka dengan niat yang baik (sic) tapi kerana beserta dengan keghairahan Pegawai (kerana ini bererti lebih banyak dana yang mereka boleh uruskan, lebih banyak kontrak baru, lebih banyak lawatan sambil belajar ke Australia misalnya, lebih banyak komisen kerana meluluskan buku teks) melaksanakan tanpa mengambil kira pendapat dan keadaan guru di sekolah, dan hasrat ibubapa di rumah serta realiti di lapangan. Setiap kali Dasar di ubah perbelanjaan besar diperuntukkan bukan sahaja dalam menyediakan Bahan dan Latihan tetapi juga memberi elaun galakan dsbnya. Kenapa kegagalan demi kegagalan sedangkan sudah diperuntukkan perbelanjaan besar? Ini mungkin ada kaitan dengan sikap guru yang culas siapsiaga kebolehan diri seperti yang dituntut oleh dasar, malah dalam banyak situasi di sekolah tumpuan kepada peperiksaan menjadikan semua dasar tertakluk kepada ritma peperiksaan, dan sistem dipengaruhi tekanan dari ibubapa supaya sekolah menghasilkan seberapa banyak A yang mungkin supaya meluangkan tawaran dari Sekolah Elit untuk anak-anak.

Kementerian boleh terus mengambil sikap kepala dalam pasir atau heads in the sands. Tetapi hakikatnya pencapaian sebenar tidak boleh diubah hanya dengan menggilap laporan (spinning) untuk kepentingan politik tertentu tanpa fine-tuning bagi mendapat kesepakatan yang bijak dan penyelesaian polemik. Amat pelik kita belajar bahasa sambil memakai sikap ‘tak boleh membaca dalam bahasa itu tak apa asalkan pelajar mendapat A dalam peperiksaan’. Kemudian datang gagasan tikus baiki labu bergelar PPSMI – sudah jatuh ditimpa tangga kita – apabila murid diperlukan belajar sains dan matematik dalam bahasa yang mereka masih menggagau. Jadi apakah tak apa kalau pelajar tidak faham dan diajar pula oleh guru yang sama ada malas atau malu melaksanakan dasar kerana tidak memiliki kebolehan dalam bahasa itu, malah hanya akan mengajar kalau diberi elaun imbuhan?

Pelajar yang tamat persekolahan rendah dan mempunyai kefahaman dalam ilmu sains dan teknologi kerana diajar menggunakan bahasa yang sudah difahami, dan pada masa yang sama sudah mula melatih dan dilatih menggunakan bahasa kedua bagi penggunaan peringkat lebih tinggi, akan lebih yakin mengharungi subjek itu di masa hadapan.

Pelajar yang dimomokkan oleh dasar PPSMI kini hilang peluang memantapkan ilmu sains pada umur muda, bak kata orang ‘yang dikejar tak dapat yang dikendung berciciran’. EST boleh membetulkan arah asal dasar kerana kemahiran membaca yang digred dan dinilai akan membawa dinamika baru dalam budaya sekolah. Memandangkan guru juga sebahagian dari punca masalah kita tidak perlu ubah dasar tetapi ubah sikap guru dan ibubapa. Kalau ada program mencerapkan keupayaan membaca (seperti Tunas Ehsan ) sebagai sebahagian dari keperluan aktiviti pembelajaran, dan keupayaan ini pula digred dan diberi markah, dan kemahiran ini diwajibkan bagi mereka yang berminat ke sekolah asrama penuh, sudah tentu kebolehan membaca merubah pemikiran pendidik. SEBAB MEREKA PERLU PANDAI BACA BAHAN ITU TERLEBIH DAHULU SEBELUM MENGAJAR MURID MEMBACA. Kaedah ini boleh menentukan supaya murid digred melalui pertandingan membaca sebagai sebahagian dari school-based assessment. Ketelusan sekolah dalam mengred, sama ada digred dengan acuh tak acuh, atau tidak tepat atau bias akan diketahui jua nanti apabila murid yang mereka gredkan A tidak lulus oral/reading fluency test untuk ke asrama penuh.

Hanya apabila kelulusan ujian lisan melalui reading fluency test disyaratkan sebagai keperluan yang selari dengan ujian bertulis, barulah akan wujud latihan amali pembacaan bahan berstruktur disertakan latihan bacaan dan penulisan nahu berstruktur. Sekaligus menaikkan tahap literasi dan level the playing field

Hanya dengan cara ini semua guru perlu bangkit memperbaiki keperluan asas. Jangan lagi dialek tempatan digunakan bagi semua matapelajaran bahasa.

Guru perlu bangkit dan fine-tune dasar dengan menggunakan common sense approach sekiranya mereka peka akan keperluan pelajar, dan tidak memburukkan lagi keadaan dengan melihat sahaja atau mengambil sikap terikut-ikut seperti ’si luncai terjun dengan labu-labunya”. Kaedah Tunas Ehsan berjaya membuktikan murid yang diajar membaca secara praktik, berstruktur, bermatlamat, digred dalam suasana seronok dengan bahan menarik akan terus melonjak keupayaan mereka, dan paling penting minat dan semangat baru dapat dilihat kerana mereka kini berupaya membaca dengan fasih dan mudah memahami dan mudah pula menguasai bahasa itu. Memang ada guru-guru yang dapat kesan pelajar mereka yang melonjak hasil dari latihan mengikut kaedah Tunas Ehsan, malah pernah mengakui ketepatan kaedah ini tetapi mereka masih tetap mahu terikat dengan format peperiksaan. Mereka seolah-olah takut mengamalkan rukun linguistik yang sepatutnya bagi pengajaran bahasa, kononnya tidak boleh diubah sistem kerana takut Jabatan Pendidikan Negeri mengambil tindakan. Apatah lagi ada JPN yang mengenakan bayaran atas module yang dipaksa digunakan oleh sekolah.

Paradoksnya di Terengganu, walau pun terdapat gambaran kejayaan kaedah memory module lebih dari 50 % pelajar yang mendapat A dalam UPSR Bahasa Inggeris sebenarnya false beginners- masuk sahaja sekolah menengah tak mampu maju. Dan terus tak mampu baca atau sebut basic English.

The student is no longer the syllabus now.

Kita perlu baiki lidah kefasihan asas guru melalui satu kurikulum kaedah. Misalnya ibubapa yang hantar anak ke kelas Qur’an tentu sekali mahu dipastikan terlebih dahulu dihantar pada guru yang dapat membaca dengan tepat dan fasih. Ini perlu bagi semua bahasa. Kajian ke atas sikap murid sekolah rendah sehingga pelajar peringkat universiti kini menunjukkan mereka tidak merasa pelik kalau mereka tidak dapat membaca basic English sekalipun telah belajar bahasa itu lebih dari 10 tahun persekolahan. Mereka sudah dibesarkan dalam non-reading environment, sans sounds; tidak perlu guna lidah untuk belajar bahasa. Salin 500 perkataan, cari makna dalam bahasa Melayu, teka jawapan ABCDE. Itu conditioning yang telah dilalui sepanjang zaman persekolahan moden ini. Bagi sains dan matematik pula boleh pilih menjawab dalam Bahasa Inggeris dalam UPSR tetapi mujur juga ada kertas soalan versi bahasa Melayu. Jadi boleh baca versi Melayu dan dengan bangga tanda jawapan dalam Bahasa Inggeris sehingga membolehkan Kementerian mengumumkan peningkatan pelajar yang menjawab dalam Bahasa Inggeris.

Akhir kata, whether it is nangka, Artocarpus polyphema or jackfruits, we are barking at the wrong trees.
SEH´s last blog ..PERKASAKAN BM DAN BI PARA GURU TERLEBIH DAHULU My ComLuv Profile

REPLY

17SEH March 26, 2010 at 1:31 am

MARATIB TERBAIK BAGI EARLY EDUCATION READING PROGRAM

1.DARI SAAT DALAM PERUT ANAK SENTIASA DENGAR IBU MENGAJI QURAN
2.UMUR 1 TAHUN HINGGA 2 TAHUN MAIN FLASH CARD ALIF BA TA dan NOMBOR (numeric skills)
3.UMUR 2 HINGGA 3 TAHUN AJAR SEBUT DAN TULIS ALIF BA TA DAN MUQADAM .GUNA KAEDAH BAGHDADI SAHAJA (cara membatang ‘alif di atas aa’) JANGAN GUNA KAEDAH ‘IQRA. JANGAN AJAR ABJAD RUMI SELAGI BELUM MASTER BACA DAN TULIS JAWI
4.4 HINGGA 5 TAHUN TERUSKAN MUQADAM KE QURAN TETAPI TAMBAH JAWI- MULA MEMBATANG JAWI DAN LANCAR KE BM RUMI. (KAJIAN SAYA PELAJAR YANG HAFAL MUQADAM DAPAT ‘TANGKAP’ JAWI DALAM MASA 3 BULAN, DAN TRANSISI KE BM RUMI JUGA CEPAT, DAN JUGA BAGI BAHASA INGGERIS.
5.AKTIVITI MEMBACA DAN MENULIS BERTERUSAN SEHINGGA ANAK LANCAR MEMBACA DAN MENULIS DALAM BM BAHAN MATEMATIK,CERITA, SAINS DAN TEKNOLOGI.
6.JANGAN MULA BAHASA INGGERIS SELAGI ANAK BELUM LANCAR BM.
PALING BAIK MULA AKTIVITI BI DENGAN KAEDAH FOREIGN LANGUAGE… TEACHING READING FIRST. INI PENTING BAGI MENENTUKAN MASALAH 1ST LANGUAGE INTERFERENCE KERANA BM DAN BI KONGSI ABJAD SAMA. JADI JANGAN RUSH BI, KENA IKUT MARATIB.

KALAU PELAJAR SUDAH MULA QURAN SEBELUM MASUK SEKOLAH, SUDAH BOLEH BACA DAN TULIS RUMI DAN JAWI, HAFAL SIFIR 12, MELEWATKAN MULA BI SEBENARNYA UNTUNG KALAU DIMULAKAN DENGAN READING TERLEBIH DAHULU.
SUATU YANG MUDAH DIUKUR. LAGI LANCAR DAN TINGGI WORD COUNT KEBOLEHBACAAN, LEBIH CEPAT FAHAM SISTEM NAHU.

KALAU BELAJAR BAHASA INGGERIS CARA SEKARANG TIDAK BERKESAN KERANA TIDAK IKUT MARATIB WARISAN BERZAMAN. BAHASA INGGERIS BAHASA KEDUA JADI KENA KUAT BAHASA PERTAMA, KENA ASINGKAN SOUNDBOX DAN SISTEM NAHU KEDUANYA..

…L1 INTERFERENCE why it is so important to us?
Thu, 05/07/2009 – 14:27 — vekraman

what do you understand with LI interference
Language interference (also known as L1 interference) is the effect of language learners’ first language on their production of the language they are learning. The effect can be on any aspect of language: grammar, vocabulary, accent, spelling and so on. It is most often discussed as a source of errors (negative transfer), although where the relevant feature of both languages is the same, it results in correct language production (positive transfer).

The greater the differences between the two languages, the more negative the effects of interference are likely to be. It will inevitably occur in any situation where someone has not mastered a second language. Language interference often results in an English distictive to a learner’s first language. It is often easy to determine a non-native English speakers first language by the mistakes they commonly make in syntax, word choice, and especially pronunciation.
SEH´s last blog ..PERKASAKAN BM DAN BI PARA GURU TERLEBIH DAHULU My ComLuv Profile