Thursday, 4 August 2011

"...dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir." -Surah Yusuf 87

"Apakah manusia itu mengira bahawa mereka dibiarkan saja mengatakan; "Kami telah beriman," sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelummereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta." -Surah Al-Ankabut ayat 2-3

"...dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir." -Surah Yusuf ayat 87




Tak tersedarkah hati segala yang diberinya itu adalah nikmat; kebahagiaan adalah nikmat, sakit adalah nikmat, perit itu lebih nikmat, jika hati ingin menerima. Duhai hati, sedarlah, bukannya Tuhanmu tidak mendengar segala jerit perih, betapa pedih peritnya derita apa yang dialami, betapa segala yang hati ingin, tidak semua kan hati perolehi. Bukankah Dia sudah terang-terang berfirman:

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui." -Surah Al-Baqarah ayat 216


Nah, Tuhannya sendiri telah siap mengatur segala rencana perjalanan hidupnya hati. Mengapa harus merungut lagi dengan jalan yang ditempuh. Duri-duri dan halangan itu adalah rahmat. Redha dan pasrah, wahai hati, itulah lumrah. Tidak tersedarkah hati bahawa setiap langkah, setiap kudrat, setiap butir bicara, kerlip mata dan denyut jantung selama ini semuanya nikmat yang Tuhannya beri, Tuhannya pinjamkan. Cara apa dan bagaimana hati gunakan semua pinjaman tersebut? Setiap langkah dan kudrat digunakan untuk ke jalan kebaikankah? Setiap butir bicara hanya yang baik dan berhikmah sajakah? Kerlip mata dan sisa denyut jantung yang masih ada dimanfaatkan dengan amal ibadahkah? Tuhannya berhak mutlak ke atas hati. Kenapa hati masih perlu persoalkan mengapa ujian diturunkan? Tepuk dahi, tanya minda semula.


Layakkah hati-hati ini dengan Syurga milik Allah SWT???


"Hai Kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal. Barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka dia tidak akan dibalasi melainkan sebanding dengan kejahatan itu. Dan barangsiapa mengerjakan amalan yang saleh baik laki-laki maupun perempuan sedang ia dalam keadaan beriman, maka mereka akan masuk syurga, mereka diberi
rezeki di dalamnya tanpa dihisab."
(Surah Al Mu'min ; ayat 39-40)

p/s: Hidup hati sebenarnya untuk mencari mati yang sempurna...

No comments: